Skip to main content

Sensasi Menyantap Masakan Indonesia Autentik di Jakarta

Semakin banyak restoran yang menyajikan makanan Indonesia autentik di mal-mal Jakarta. Salah satunya adalah Restoran La Moda yang berada di Lantai Atrium Plaza Indonesia.  "Jadi untuk menu terbaru di La Moda, menyajikan makanan Indonesia dari pulau-pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali," jelas Public Relations Manager dari Keraton at The Plaza Marcello Burhanuddin, ditemui di La Moda, Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (15/11/2018).  Berbagai hidangan seperti bistik jawa, nasi campur bali, sate maranggi, soto banjar, nasi goreng sambal roa, ikan bumbu woku dapat ditemui di restoran ini. KompasTravel sempat mencoba baramuundi sambal matah khas Bali dan ayam cincane khas Kalimantan Timur.  Dari segi penyajian, tampak bahwa makanan di La Moda ditata dengan sangat apik. Memboyong makanan rumahan menjadi sajian restoran premium. Baramundi sambal matah di La Mado. Soal rasa, La Moda berusaha untuk menyajikan makanan se autentik dengan rasa asli. Se...

9 Makanan Sederhana Ini Jadi Bekal Pahlawan Indonesia Saat Perang Lho

9 Makanan Sederhana Ini Jadi Bekal Pahlawan Indonesia Saat Perang Lho

Di zaman penjajahan, para penduduk harus bertahan hidup di tengah minimnya suplai makanan, termasuk para pahlawan perang. Semua hasil bumi bercocok tanam dieksploitasi penjajah. Hal ini mengharuskan mereka mencari bahan pangan alternatif. 
Meskipun sederhana, beberapa makanan ini merupakan sumber energi yang baik, sehingga kerap dijadikan bekal perang.

1. Ubi kukus

9 Makanan Sederhana Ini Jadi Bekal Pahlawan Indonesia Saat Perang Lhocuisinebank.com
Dibanding nasi, ubi merupakan makanan pengganti karbohidrat yang sangat baik. Ubi jalar mengandung vitamin C, B kompleks, serta fosfor. Kandungan tersebut bagus untuk daya tahan tubuh. Pantas saja para pejuang zaman dahulu tetap prima meski makanannya sederhana, ya.

2. Singkong rebus

9 Makanan Sederhana Ini Jadi Bekal Pahlawan Indonesia Saat Perang Lhoseasaltwithfood.com
Sama seperti ubi, singkong juga sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi di masa peperangan. Namun, rasa singkong rebus sedikit lebih tawar dari ubi jalar. Kalau sekarang, singkong udah jarang direbus dan justru diolah jadi bentuk "aneh-aneh" ya, guys?

3. Nasi oyek

9 Makanan Sederhana Ini Jadi Bekal Pahlawan Indonesia Saat Perang Lhosatelitpost.com
Nasi yang terbuat dari singkong ini punya kisah sejarah yang gak banyak orang tahu. Pada Agresi Militer Belanda II 1948, pasukan Jenderal Soedirman sedang dalam misi gerilya untuk menyerang tentara Belanda. 
Namun dalam perjalanan, mereka kehabisan logistik di tengah hutan wilayah Kediri. Karena terdesak, Soepardjo Rustam masuk ke area pertahanan musuh dan menyelinap ke pemukiman warga. Nasi oyek adalah bahan pangan yang ia bawa untuk pasukannya. 

4. Telur asin

9 Makanan Sederhana Ini Jadi Bekal Pahlawan Indonesia Saat Perang Lhobudaya-indonesia.org
Telur asin jadi salah satu makanan istimewa bagi para pejuang di medan perang. Kandungan gizinya sangat baik untuk meningkatkan imunitas tubuh, mudah dibawa dan dikonsumsi, rasanya pun lezat. Kamu juga suka, kan?

5. Janeng

9 Makanan Sederhana Ini Jadi Bekal Pahlawan Indonesia Saat Perang Lhosteemkr.com
Sepertinya nama ini masih asing, ya? Karena janeng hanya tumbuh di tanah Aceh. Janeng adalah sejenis umbi-umbian yang tumbuh liar di hutan. 
Saat masa perang, buah janeng dijadikan makanan alternatif yang mengenyangkan. Biasanya ditumbuk dan dikukus, lalu disajikan dengan taburan kelapa gurih. Waduh, enak ya kelihatannya?

6. Pisang rebus

9 Makanan Sederhana Ini Jadi Bekal Pahlawan Indonesia Saat Perang Lho
Tanaman pisang banyak tumbuh secara liar di pedesaan. Maka dari itu, pisang rebus menjadi salah satu bekal praktis saat berperang. Selain itu, pisang rebus bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, menambah energi secara cepat, serta menjaga fungsi jantung. 

7. Leughok

9 Makanan Sederhana Ini Jadi Bekal Pahlawan Indonesia Saat Perang Lhoxsmlfashion.com
Meski kini nama leughok jadi kurang familiar, tapi makanan yang terbuat dari remasan pisang kepok dan sagu tersebut merupakan bekal yang kerap dibawa pejuang Aceh. Leughok biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan taburan gula. Gak cuma nikmat, makanan ini mengenyangkan dan mudah dibuat.

8. Nasi jagung

9 Makanan Sederhana Ini Jadi Bekal Pahlawan Indonesia Saat Perang Lhokoranyogya.com
Tak hanya di masa penjajahan, hingga saat ini para ahli kesehatan pun menyarankan kita untuk mengganti nasi biasa dengan nasi jagung yang lebih sehat.
Kalau zaman Belanda, nasi jagung dikonsumsi untuk menambah energi saat perang. Di masa sekarang, makanan tersebut berguna untuk program diet ataupun pasien diabetes. Pakai sambal terasi dan bakwan jagung enak banget, lho.

9. Tiwul

9 Makanan Sederhana Ini Jadi Bekal Pahlawan Indonesia Saat Perang Lhocookpad.com
Sebelum masa kemerdekaan, masyarakat Indonesia menggunakan singkong untuk menggantikan nasi. Selain direbus, tiwul merupakan makanan yang kerap dikonsumsi pada saat itu.
Banyak orang yang masih bingung soal perbedaan tiwul dan nasi oyek. Tiwul diolah dari tepung singkong, biasanya diberi gula merah sehingga manis rasanya.
Sedangkan nasi oyek tak memakai campuran apa-apa dan biasanya disajikan bersama lauk pauk atau pun sayuran. Mirip seperti nasi jagung.
Meski sederhana, nyatanya makanan-makanan itu membantu para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Nah, dari sembilan makanan di atas, mana saja yang sudah pernah kamu cicipi? 

Comments

Popular posts from this blog

Eva Celia Anak Sophia Latjuba dan Indra Herlambang?

Suara.com -  Gara-gara akun Instagram gosip Lambe Turah, jadi heboh soal kabar  Eva Celia  putri dari  Sophia Latjuba  dan  Indra Herlambang . Meski orang Indonesia terkenal doyan gosip, tapi rupanya tak semua mengenal Eva Celia. Buktinya, ada seorang warganet yang meyakini kalau Eva merupakan putri dari Sophia Latjuba dan Indra Herlambang, bukan  Indra Lesmana . Eva Celia dan Demas Narawangsa pacaran diawasi Indra Lesmana. (Lambe Turah) Awal ceritanya begini, akun Instagram gosip Lambe Turah mengunggah kolase foto Eva Celia dengan kekasihnya, Demas Narawangsa. Di foto tersebut, keduanya seperti tengah berkecan. Namun lucunya di di situ juga ada sosok Indra Lesmana, ayah Eva Celia. Namun entah serius atau tidak, ada beberapa warganet yang bertanya siapa perempuan yang berada di foto tersebut. Lucunya lagi, ada seorang warganet yang dengan mantapnya mengatakan kalau Eva Celia adalah putri dari Sophia Latjuba dan Indra Herlambang. Kome...

3 Anak Soeharto Ada di Jajaran Orang Terkaya Indonesia

Setelah 20 tahun reformasi, kabar mengenai anak-anak Presiden RI ke-2  Soeharto  mulai kembali muncul di ranah nasional. Setelah heboh akibat kemunculan Partai Berkarya yang dipimpin Tommy Soeharto, sekarang nama tiga anak Soeharto muncul di daftar orang terkaya Indonesia. Terdapat tiga nama klan Soeharto yang muncul, yaitu Bambang Trihatmodjo, Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut), dan Hutomo Mandala Putra (Tommy). Mereka aktif di bidang seperti properti dan pembangunan jalan.  Menurut daftar yang dirilis  Globe Asia , total harta 3 anak Soeharto ini memiliki harta yang melebihi USD 1,125 miliar  atau sekitar Rp 16,25 triliun  (Kurs USD 1 = Rp 14.450). Untuk mengetahui peringkat dan harta kekayaan mereka, berikut tiga anak Soeharto yang masuk daftar orang terkaya Indonesia: 3. Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut) Siti Hardijanti Rukmana, atau akrab disapa Mbak Tutut, merupakan putri pertama sekaligus anak pertam...

Singapura Negara Paling Damai di Asia Tenggara, Indonesia?

Ilustrasi Singapura(southtownboy) NEW YORK, KOMPAS.com -  Apa rasanya tinggal di negara paling damai di dunia? Bahagia? Mungkin benar, karena negara-negara tersebut menikmati suku bunga yang lebih rendah, mata uang yang lebih kuat, dan investasi asing yang lebih tinggi, belum lagi stabilitas politik yang lebih baik dan korelasi yang lebih kuat dengan tingkat individu dari kebahagiaan yang dirasakan.  Global Peace Index 2018 (GPI) merilis laporan tentang negara paling damai di dunia, yang dikompilasi oleh lembaga internasional untuk Ekonomi dan Perdamaian (Economics and Peace/IEP) yang mencakup 163 negara bagian dan menampung 99,7 persen dari populasi dunia.  Peringkat yang didasarkan pada 23 indikator dikelompokkan ke dalam tiga kriteria, yakni keselamatan dan keamanan sosial, tingkat konflik domestik dan internasional yang sedang berlangsung, serta tingkat militerisasi.  Laporan tersebut menggambarkan gambaran yang serius, yakni perdamaian global telah m...