Semakin banyak restoran yang menyajikan makanan Indonesia autentik di mal-mal Jakarta. Salah satunya adalah Restoran La Moda yang berada di Lantai Atrium Plaza Indonesia. "Jadi untuk menu terbaru di La Moda, menyajikan makanan Indonesia dari pulau-pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali," jelas Public Relations Manager dari Keraton at The Plaza Marcello Burhanuddin, ditemui di La Moda, Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (15/11/2018). Berbagai hidangan seperti bistik jawa, nasi campur bali, sate maranggi, soto banjar, nasi goreng sambal roa, ikan bumbu woku dapat ditemui di restoran ini. KompasTravel sempat mencoba baramuundi sambal matah khas Bali dan ayam cincane khas Kalimantan Timur. Dari segi penyajian, tampak bahwa makanan di La Moda ditata dengan sangat apik. Memboyong makanan rumahan menjadi sajian restoran premium. Baramundi sambal matah di La Mado. Soal rasa, La Moda berusaha untuk menyajikan makanan se autentik dengan rasa asli. Se...
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) Ali Soebroto bahkan menyebut bahwa saat ini penjualan ponsel black market di Indonesia sudah mencapai tingkat 20 persen dari total penjualan perangkat pintar. Ini berarti 1 dari 5 ponsel yang dijual merupakan ponsel selundupan. Namun, saat ditanya lebih lanjut, ia menolak untuk menyebut sumber dari klaimnya tersebut.Berdasarkan data GfK, total ponsel yang terjual di Indonesia sepanjang 2017 sebanyak 1,46 miliar unit, menilik dari data tersebut, maka diperkirakan sekitar 292 juta unit adalah ponsel produk selundupan.
Selain itu, Ali menyebut penyelundupan ini dilakukan menggunakan kapal pribadi, sehingga pengiriman barang ilegal tersebut tidak diketahui oleh pemerintah. Menurut data yang keluarkan oleh Strategic Analytics pada Mei 2014, pasar ponsel selundupan di Indonesia akan terus mengalami kenaikan hingga 2020.Secara nilai, pemerintah menyebut bahwa kerugian Indonesia akibat dari penjualan perangkat ponsel selundupan atau black market (BM) mencapai Rp1 triliun."Total kerugian negara akibat peredaran ponsel BM bisa mencapai Rp1 trilun per tahun," jelas Airlangga seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com pada diskusi Mencari Formula Efektif Meredam Peredaran Ponsel Ilegal di Media Center DPR, Selasa (6/11).Indonesia juga disebut akan menduduki urutan ketiga sebagai pasar ponsel selundupan terbesar dunia setelah India dan Pakistan. Berkaca pada data ini, Anggota DPR Komisi 11 Eva Kusuma Sundari menyatakan pentingnya sistem DIRBS (Device Identification, Registration, and Blocking System) yang akan dibuat oleh Kominfo.
"Kasus penjualan barang BM ini sudah menjadi modus dan harus disikapi dengan benar," ujarnya.
Comments
Post a Comment